Posts

5 Toko Buku Online Recommended

Image
"Kalau punya sedikit uang, aku akan membeli buku dan kalau masih bersisa, aku beli baju dan makanan."  —Desiderius Erasmus Sekalipun online shop semakin menjamur, saya pikir belanja online tidak akan menjadi bagian dari gaya hidup saya. Terlebih ketika tinggal tak jauh dari pusat kota Bandung, saya pikir saya bisa menemukan apa saja yang saya butuhkan di toko konvensional. Sampai akhirnya, untuk beberapa alasan saya pun harus bersentuhan dengan online shop. Misalnya untuk membeli buku. Setidaknya ada dua alasan mengapa saya lebih memilih belanja buku online dibandingkan membelinya di toko biasa. Pertama , karena saya bisa membeli buku kapan saja, tanpa perlu mencari waktu luang untuk belanja ke toko buku. Kedua , karena saya adalah tipikal pembeli buku yang sudah merencanakan buku apa yang akan dibeli, saya sering kecewa ketika pergi ke toko buku dan tidak bisa menemukan buku yang saya inginkan. Bisa jadi karena kehabisan atau karena buku tersebut adalah buku in

43 Buku yang Menemani Saya Sepanjang Tahun 2015

Image
  Tahun 2015 sudah berlalu. Ada 43 buku yang saya baca selama tahun tersebut. Lumayan, tiga buku lebih banyak dari tahun 2014 yang cuman kuat baca 40 buku. Sebenarnya target saya bisa membaca 48 buku, artinya empat buku selama sebulan, atau satu buku dalam seminggu. Tapi, tetep prinsip saya mah, 43 buku lebih baik daripada nggak baca buku sama sekali atau cuman beberapa biji. Haha Nah, inilah buku-buku yang menemani saya selama 2015: Dari 43 buku yang saya baca, 39 diantaranya fiksi, sisanya nonfiksi. Dari 39 buku fiksi ini ada tujuh novel Indonesia, 17 novel terjemahan, 13 kumcer dan dua buku puisi. Jadi, tahun ini saya kebanyakan baca buku terjemahan, malah 9 buku di antaranya novel fantasi. Kayanya 2015 adalah tahun membaca buku fantasi dan kumpulan cerpen. Haha

Read-a-Thon Hari #5, #6, #7 & Wrap-Up: Reading Slump

Image
gambar diambil dari sini Buku yang sedang dibaca: Kelir Slindet , Kedung Darma Romansha & Iliad of Homer Buku yang selesai dibaca: - Kalo para penulis suka bikin excuse dengan menyebut writer’s block saat kehilangan hasrat dalam menulis, pembaca biasanya pake dalih reading slump . Dua-duanya sama-sama menggambarkan kehilangan gairah untuk melakukan sesuatu yang harusnya dilakukan. Bisa jadi dua-duanya juga cuman mitos dan kata lain males aja :p Dua hari terakhir, saya hanya berhasil menyelesaikan 77 halaman dari novel Kelir Slindet . Covernya bagus, itu hal pertama yang ingin saya bilang. Selanjutnya, isinya berani, mangprang gitu lah. Saya mungkin akan menyelesaikannya malam ini atau besok atau lusa. Soalnya, s aya tiba-tiba pengen berhenti dan tergoda buat baca Iliad & Odyssey Homer. Sempet ngintip-ngintip dan susah berenti. Pantes lah dua buku itu sering dibilangin sebagai tonggak kesusastraan barat.

Read-a-Thon Hari #4: Kumpulan Cerita Cinta Kelam

Image
Buku yang selesai dibaca: Cukup Sekian Cerita Cinta untuk Hari Ini , Rieke Saraswati Buku yang sedang dibaca: Kelir Slindet , Kedung Darma Romansha Setelah melahap cerita-cerita absurd, hari ini dihadapkan pada cerita-cerita cinta yang tak biasa. Kelam dan gelap. Setidaknya begitulah yang saya rasakan. Seperti yang disebutkan di cover belakang, dalam kumcer ini tidak ada formula klise semacam cinta segitiga, tak direstui orangtua, atau bahkan happily ever after . Saat tiba di halaman 48, rasanya pengen nutup buku ini. Tapi bagaimana saya bisa menilai sebuah buku jika tidak memiliki pandangan utuh karena hanya membacanya sebagian saja? Saya suka dengan cara penulisnya bercerita terlampau blak-blakan. Ada banyak kalimat-kalimat cerdas terlontar dan kemudian saya tempeli sticky note . Barangkali kelak saat saya kangen ingin membacanya lagi, saya bisa dengan cepat menemukan bagian-bagian terbaik dari kumcer ini.

Read-a-Thon Hari #2 & #3: Tentang Kumpulan Cerita Absurd

Image
Buku yang selesai dibaca: Selama Kita Tersesat di Luar Angkasa , Maggie Tiojakin Buku yang sedang dibaca: Halaman 44 dari 135 Cukup Sekian Cerita Cinta untuk Hari Ini , Rieke Saraswati Saya jatuh cinta dengan buku ini bahkan sejak membaca judulnya. Ceritanya, saya bersama seorang teman semasa sekolah, selama bertahun-tahun, memiliki keyakinan bahwa kami adalah alien yang sedang berusaha menjadi penghuni bumi yang baik. Tak heran banyak yang bilang kami aneh. Tak heran juga kami nyambung. Jadi saya selalu suka dengan banyak hal berbau luar angkasa. Begitulah alasan sederhana kenapa saya memutuskan membaca kumpulan cerpen ini. Sebenarnya nama penulisnya tak asing di telinga. Saya adalah penggemar web Fiksi Lotus yang memuat cerpen-cerpen karya penulis luar yang diterjemahkan oleh penulis kumcer ini, Maggie Tiojakin. Buku ini menjadi perkenalan pertama saya dengan tulisan fiksi penulisnya (bukan terjemahan).

Read-a-Thon Hari #1: Novel Filsafat Semesta yang Bikin Gelisah

Image
Buku yang selesai dibaca : Dunia Anna , Jostein Gaarder Buku yang sedang dibaca : Halaman 71 dari 241 Selama Kita Tersesat di Luar Angkasa , Maggie Tiojakin Kapan terakhir kali kamu menangis atau tertawa gara-gara sebuah buku? Mungkin itu biasa terjadi ya? Tapi, kapan terakhir kali kamu membaca buku lalu tiba-tiba membuatmu gelisah dan kamu harus melakukan aksi nyata? Saya mengalami hal terakhir itu setelah membaca Dunia Anna . Buku ini istimewa. Tipis, bahasanya ringan, tapi membahas tentang filsafat semesta secara jernih dan mendalam. Wacana kerusakan ekosistem, pemanasan global, perubahan iklim, dan sebagainya memang akrab di telinga saya, tapi saya pikir kerusakan yang parah akan terjadi beberapa puluh atau ratus tahun lagi, saya nggak akan mengalaminya. Hal yang kemudian membuat saya gelisah setelah membaca Dunia Anna adalah ketika ada konsep dasar permasalahan etika yang disebut resiprositas atau aturan emas: “Perlakukanlah orang lain sebagaimana engkau ingi

Read-a-Thon Desember 2015

Image
Salah satu ritual yang selalu saya lakukan saat bulan Desember datang adalah membaca buku secara maraton. Dalam reading challenge Goodreads tahun ini, saya menargetkan membaca 48 buku. Artinya empat buku setiap bulannya dan satu buku setiap minggunya. Tetapi rencana tidak berjalan mulus sebagaimana seharusnya. Sekali waktu saya membaca dua buku dalam satu minggu. Kali lain saya malah sempat membaca buku yang sama dalam satu bulan. Walhasil, saya hanya bisa membaca 37 dari target 48 buku. Ada 11 buku yang tersisa dan akhirnya membaca buku secara maraton selalu menjadi solusi paling ampuh buat menyelesaikan tantangan ini. Beberapa bulan yang lalu saya sempat membaca buku secara maraton seperti ini, catatannya silakan cek di sini . Bagi yang bertanya-tanya read-a-thon itu apa, cek aja di situ. Saat itu saya menargetkan 7 buku dalam 7 hari tapi hanya terealisasi 5 buku. Bagaimanapun, 5 buku lebih baik dari 0 buku, kan?